Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah Anda pernah mendengar kisah seorang guru yang ketika menuliskan hal yang benar, tidak mendapat tanggapan dari murid-muridnya, namun ketika guru tadi menuliskan satu kesalahan maka hebohlah seisi kelas memprotes kesalahan sang begini, saat pelajaran berhitung atau matematika, guru menulis di papan tulis, "1+1=2", "2+2=4", "3+3=6" murid-murid diam menyimak. Lalu sang guru melanjutkan menulis "4+4=9" maka hebohlah seisi kelas. "Salah pak guru," teriak murid-murid bersemangat. Pak guru dengan tenang memberi penjelasan pada murid-muridnya, "Benar, saya sengaja membuat satu kesalahan. Yang saya heran, saat saya menuliskan beberapa hitungan yang benar tak seorangpun diantara kalian yang memuji saya. Sedangkan saat saya menuliskan satu kesalahan saja, kalian ramai-ramai memprotes menyalahkan saya." "Hal ini identik dengan sifat manusia. Bila manusia selalu berbuat baik, melakukan hal-hal benar, semua orang akan diam saja. Sebaliknya bila seseorang berbuat kesalahan, tanpa ampun, orang-orang akan menghujatnya, bahkan mencemoohkannya.""Ini yang disebut sebagai teori 100-1=0, yang artinya 100 kebenaran yang dilakukan oleh seseorang akan sirna bila orang tersebut melakukan satu kesalahan."Lanjut sang guru, "Murid-muridku, banyak orang yang menerima perbuatan baik seseorang, namun saat orang yang sama berbuat satu kesalahan saja, maka orang-orang akan melupakan semua kebaikannya."Jadi, seakan-akan 100 kebaikan yang telah dilakukan akan hilang =0, bila orang itu melakukan satu kesalahan saja. Sebaiknya orang harus bisa berlaku bijak, membandingkan satu kesalahan yang dilakukan terhadap 100 kebaikan yang telah dilakukannya. Dan orang seharusbya bisa memaafkan satu kesalahan yang dilakukan dengan mengingat 100 kebaikan yang telah dilakukannya lebih pepatah yang sangat kondang "Jangan karena hujan sehari menghapus kemarau setahun". Kita sebagai manusia harus berlaku bijak dengan bisa mengingat semua kebaikan orang lain dan mau serta sanggup memaafkan kesalahan orang lain. Renungkanlah baik-baik. Lihat Sosbud Selengkapnya
Kebaikandan kejahatan terlihat jelas; L Sunting. Perjalanan 1000 li dimulai dengan satu langkah kaki. (1 li = +/- 1/2 kilometer) Kesuksesan pada saat akhir menghapus semua kesalahan sepanjang jalannya. Jika seorang wanita malu-malu seperti tikus, Anda masih dapat melihat harimau di dalamnya.
Meskibelum mengisi lembaran hidup barunya dengan kebaikan, tetapi tekad dan niat ikhlas ini sangat bernilai di sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Inilah salah satu buah dan keutamaan tauhid yang murni. Baca juga: Arti Sebuah Niat. Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta'ala membimbing kita dan membersihkan hati kita dari kekotoran syirik dan . 184 439 143 394 213 77 63 244